Katalis Positif , Berbagai Sentimen Penggerak Pasar Keuangan Indonesia
- Diperbarui pada Selasa, 30 Juli 2024
Indeks harga saham gabungan ditutup melemah pada pekan lalu 0,09% ke level 7.288 dari penutupan pekan sebelumnya di level 7.294. Tekanan IHSG dipenagurhi oleh rilis data suku bunga China yg turun ke 3,35%, pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah terhadap dolar AS.Namun kami melihat terdapat beberapa sentimen baik dalam dan luar negeri yang akan menjadi katalis positif bagi pergerakan pasar keuangan Indonesia dalam sepekan kedepan.
News Update
Domestik :
- Pada Senin (29/7/2024), terdapat rilis data penanaman modal asing Indonesia untuk periode kuartal II 2024. Penanaman modal asing (PMA) memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memberikan stimulus dan mendukung perekonomian Indonesia, seperti pembukaan lapangan kerja baru, meningkatkan SDM, dan juga teknologi. Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi kuartal I-2024 sebesar Rp 401,5 triliun, tumbuh 22,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) dan 9,8% dibandingkan kuartal sebelumnya.
- Pada Juni 2024 terjadi inflasi (yoy) sebesar 2,51%, angka tersebut turun dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,84% (yoy). Inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025. Dari sisi PMI Indonesia, Kinerja industri manufaktur Indonesia pada Juni 2024 merosot dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Turunnya permintaan produk menjadi salah satu penyebabnya. PMI Indonesia pada periode Juni 2024, berada pada level 50,7, menurun dibandingkan Mei 2024 yang ada pada level 52,1.
NEWS GLOBAL :
Dari negeri paman Sam, terdapat beberapa sentimen yang dapat mempengaruhi pasar keuangan RI terutama terhadap pergerakan rupiah.
- Pada Selasa (30/7/2024), terdapat rilis data lowongan pekerjaan JOLTs periode Juni 2024. Sebelumnya, jumlah lowongan pekerjaan meningkat sebanyak 221.000 dari bulan sebelumnya menjadi 8,140 juta pada Mei 2024, melampaui konsensus pasar sebesar 7,91 juta. Hal ini menyusul angka 7,919 juta yang direvisi turun pada bulan April yang merupakan angka terendah dalam tiga tahun.
- Berlanjut pada hari Kamis (1/8/2024), pasar akan menyaksikan konferensi pers dari Federal Open Market Committee (FOMC). Masih di hari yang sama, akan ada rilis data klaim pengangguran awal dan berkelanjutan hingga PMI manufaktur AS periode Juli 2024.
- Diketahui, PMI Manufaktur AS tercatat 48,5% pada bulan Juni, turun 0,2 poin persentase dari 48,7% yang tercatat pada bulan Mei. Perekonomian secara keseluruhan terus berkembang selama 50 bulan setelah satu bulan kontraksi pada bulan April 2020.
- Dan pada akhir pekan Jumat (2/8/2024), terdapat rilis data ketenagakerjaan non-pertanian (Nonfarm payrolls) dan tingkat pengangguran AS periode Juli 2024. Diketahui, jumlah penggajian nonpertanian meningkat sebesar 206.000 pada periode Juni 2024, lebih baik dari perkiraan Dow Jones sebesar 200.000 meskipun lebih rendah dari kenaikan yang direvisi turun sebesar 218.000 pada bulan Mei, yang dipotong tajam dari perkiraan awal sebesar 272.000.
Darii Negeri tirai bambu, juga terdapat beberapa sentimen yang dapat menjadi katalis pasar keuangan RI. Mengingat bahwa China merupakan mitra dagang terbesar RI.
- Pada Senin (29/7/2024), terdapat rilis penanaman modal asing China periode Juni 2024. Sebelumnya, penanaman modal asing langsung (FDI) China sejak Januari hingga Mei 2024 mencapai 412,51 miliar yuan (US$56,81 miliar), dengan jumlah perusahaan baru yang didukung asing mencapai 21.764, naik 17,4% secara tahunan (yoy), menurut data Kementerian Perdagangan China (MOFCOM).
- Berlanjut pada Rabu (31/7/2024), terdapat rilis data PMI Manufaktur China dan PMI Komposit hina periode Juli 2024. Sebelumnya, pada bulan Juni, indeks manajer pembelian (PMI) industri manufaktur China mencapai 49,5%, tidak berubah dari bulan sebelumnya, yang menunjukkan bahwa tingkat iklim industri manufaktur pada dasarnya stabil.
- Dan pada Kamis (1/8/2024), juga terdapat rilis PMI Manufaktur versi Caixin China untuk periode Juli 2024. Sebelumnya, PMI Manufaktur Caixin China naik ke 51,8 pada Juni 2024 dari 51,7 pada Mei, mengalahkan perkiraan pasar sebesar 51,2 dan menandai angka tertinggi sejak Mei 2021. Hal tersebut merupakan peningkatan aktivitas pabrik selama delapan bulan berturut-turut, karena pertumbuhan output mencapai puncaknya dalam 2 tahun sementara pesanan baru naik untuk bulan ke-11.
p.s (Disclaimer on)
This article is presented by Investment Team of Phillip Asset Management