Pengendalian Inflasi dalam Negeri VS Penurunan Suku Bunga ECB

Dalam sepekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,04% pada pekan awal Juni 2024 atau ditutup pada level 6.897,95. Penurunan itu diikuti dengan menyusutnya kapitalisasi pasar. Tercatat kapitalisasi pasar saham turun 2,85 persen ke Rp 11.488 triliun. Beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG diantaranya Rilis data inflasi Indonesia Mei 2024, serta rilis ECB yang memangkas tingkat suku bunganya.

 

News Updates

Domestik :

  1. Biro Pusat Statistik mencatat deflasi sebesar 0,03% MoM pada Mei 2024 (Sebelumnya: 0,25%, Konsensus: 0,07% MoM). Deflasi pada Mei 2024 ini adalah deflasi pertama sejak Agustus 2023. Hal ini disebabkan oleh penurunan harga makanan, dimana kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat deflasi sebesar 0,29% dan berkontribusi 0,08% terhadap deflasi. Sementara itu, tingkat inflasi tahunan tercatat sebesar 2,84% YoY (Sebelumnya: 3,00%, Konsensus: 2,97% YoY). Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.

  2. PMI Manufaktur S&P Global Indonesia turun menjadi 52,1 pada Mei-24 dari 52,9 pada bulan sebelumnya, menunjukkan angka terendah sejak Nov-23. PMI Manufaktur di Indonesia rata-rata 50,10 poin dari tahun 2012 hingga 2024, mencapai titik tertinggi sepanjang masa 57,20 poin pada Okt-21 dan rekor terendah 27,50 poin pada Apr-20. (Trading Economics)

 

Global :

  1. Bank Sentral Eropa (ECB) menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk pertama kalinya sejak 2019 dari level tertingginya sebesar 4,5%. Suku bunga utama diturunkan menjadi 4,25%, suku bunga deposit facility rate menjadi 3,75%, dan suku bunga marginal lending rate menjadi 4,5%. Alasan ECB memangkas bunga karena ada kemajuan melawan inflasi yang tinggi. Tetapi ECB juga memberi isyarat bahwa hal tersebut belum selesai karena inflasi diperkirakan akan tetap terlalu tinggi hingga tahun depan.

  2. Indeks PMI Manufaktur Tiongkok naik ke level tertinggi sejak Juni 2022, menjadi 51,7 pada Mei 2024 naik dari bulan sebelumnya 51,4 (April 2024), dengan adanya peningkatan signifikan pada sektor konsumen. Pendorong naiknya masih permintaan luar negeri, yang tumbuh selama lima bulan berturut-turut. 

 

 

p.s (Disclaimer on)
This article is presented by Investment Team of Phillip Asset Management 

Customer Care

     E-mail : marketing-mi@phillip.co.id ||   Telephone : 021-57900910    ||   Fax : 021-57906770

PT Philip Asset Management is Licensed and Supervised by Otoritas Jasa Keuangan Indonesia

logo-reksadana.png