Market Updates May 06th 2024
- Diperbarui pada Senin, 06 Mei 2024
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0.24%, berada dilevel 7,134.724 pada perdagangan hari Jumat minggu lalu (03 April 2024), di tengah memburuknya kembali sentimen pasar global. Secara mingguan, indeks menguat sebesar 1.40%. Kapitalisasi pasar meningkat 2,2 persen menjadi Rp 12.012 triliun dari Rp 11.754 triliun pada pekan lalu. Selama sepekan, mayoritas sektor saham menguat. Berseberangan jauh dengan tren positif yang terjadi selama sepekan, investor asing justru tetap gencar melangsungkan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp3,12 triliun pada perdagangan saham seluruh pasar. Pada pasar reguler investor asing juga cetak net sell sejumlah Rp2,85 triliun.
Berita dalam negeri :
1. Inflasi pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi April 2024 tercatat sebesar 0,25% (mtm) lebih rendah dari bulan sebelumnya 0,54% (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 3,00% (yoy) lebih rendah dari bulan sebelumnya 3,05% (yoy).Secara tahunan, inflasi inti April 2024 tercatat sebesar 1,82% (yoy), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,77% (yoy).
2. Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2024 menurun ke posisi 52,9. Sebelumnya pada Maret mencapai 54,2.Meski begitu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai angka tersebut masih menunjukkan kinerja positif pada aktivitas manufaktur di Tanah Air. Ini menandai kelanjutan tren ekspansif PMI Manufaktur Indonesia selama 32 bulan berturut-turut. Dijelaskan, laju ekspansif itu didorong oleh tingkat permintaan dalam negeri dan pembelian barang input seiring momen Ramadhan dan Idul Fitri pada April 2024. Lalu tingkat output manufaktur pada April tercatat ekspansif ke level 55,4, sebelumnya pada Maret di posisi 57,7, sejalan dengan tingkat permintaan yang tercatat ekspansif ke level 54,4 per April, pada Maret di posisi 55,5.
Global:
1. Tingkat Pertumbuhan PDB AS Melambat menjadi 1,6% pada 1Q24. Perekonomian AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 1,6% pada kuartal pertama 2024, menandai perlambatan signifikan dari pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 3,4% dan berada di bawah ekspektasi sebesar 2,5%. Tingkat pertumbuhan ini mewakili laju paling lambat sejak kontraksi yang dialami pada paruh pertama tahun 2022, seperti yang dilaporkan dalam perkiraan awal. Perlambatan ini terutama disebabkan oleh melemahnya belanja konsumen, khususnya konsumsi barang, sementara belanja jasa mengalami pertumbuhan yang tidak terlalu besar.
2. The Fed mempertahankan kisaran target FFR bulan ini (saat ini: 5.25—5.5%, konsensus: 5.25—5.5%). Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa kemajuan penurunan angka inflasi lebih lanjut masih kurang, sehingga keyakinan yang lebih besar untuk mencapai inflasi 2% secara berkelanjutan tidak tercapai. Namun, pada saat yang sama, ia menyebutkan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut tidak mungkin terjadi, mengingat kondisi yang ada saat ini tidak mendukung narasi tersebut untuk menjadi kenyataan.
p.s (Disclaimer on)
This article is presented by Investment Team of Phillip Asset Management